Pages

Friday, October 30, 2009

Sehat dengan Detoksifikasi



Anda merasa diri sehat dan stamina Anda sangat fit? Sabar dulu. harap waspada karena ternyata dalam tubuh kita mengandung banyak toksin atau racun yang tak mampu dikeluarkan dengan sempurna. Pasalnya sisa netabolisme tubuh yang tidak terbuang secara alami melalui kelenjar keringat, tinja, pernapasan, dan juga urin akan berkembang menjadi toksin yang dapat merusak sel-sel tubuh.
Kalau sudah begini, apa yang bisa kita lakukan? Jawabnya adalah tindakan preventif karena mencegah lebih baik daripada mengobati bukan? Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencegah toksin dalam tubuh yang berkembang makin meluas. Minum air putih sedikitnya delapan gelas sehari, adalah salah satu cara paling efektif dan alami yang mampu melancarkan pengeluaran racun lewat kulit, ginjal, dan juga keringat atau yang biasa dikenal dengan detoksifikasi alami.
Jika Anda merasa minum air putih masih kurang untuk membunuh toksin tersebut, maka Anda boleh mencoba sistem detoksifikasi lebih modern dengan alat elektronis. Sama dengan kita meminum air delapan gelas sehari, detoksifikasi menggunakan perangkat elektronikpun memiliki fungsi yang sama dengan dektosifikasi alami tadi.

Kenapa harus detox?
Seluruh sel dalam tubuh manusia [ada dasarnya menghasilkan bio energi. Saat tingkat energi tinggi,, maka sel tubuh akan berfungsi dengan maksimal. Namun, jika kita tengah sakit atau mengalami stres, maka secara otomatis tingkat bio energi dalam tubuh akan menurun secara drastis, dan tak mampu mengeluarkan toksin atau racun dalam tubuh secara efektif.

Selain mengeluarkan toksin dalam tubuh, detoksifikasi mampu meningkatkan kesehatan tubuh, memperbaiki fungsi kaseimbangan, meningkatkan energi dan daya tahan tubuhm serta menyembuhkan beberapa penyakit seperti asam urat, rematik, kolesterol, tekanan darah tinggi, migrain, dll.
Detoksifikasi juga berfungsi memberikan ion negatif bagi tubuh yang berfungsi sebagai pembersih darah, meningkatkan daya tahan tubuh (anti body), serta pengontrol sistem syaraf otonom.

Antara detox ion & detox herbal
Menurut Hizkia U. Eddy, pemilik usaha agen distribusi alat kesehatan PT Trigraha Nugraha Distribusi ini, pengobatan detoksifikasi di Indonesia mulai dikenal Agustus 2005 lalu. Ia juga mengatakan bahwa detoksifikasi ion dan detoksifikasi herbal yang dijalankannya, saat ini sangatlah bermanfaat bagi kesehatan.

“Detoksifikasi ion ini ditujukan untuk mengeluarkan toksin atau racun yang mengendap dalam tubuh, dengan proses ionisasi. Jika sel-sel tubuh kita terbebas dari pengaruh toksin, maka penyerapan nutrisi dan makanan yang kita makan akan menjadi mudah, dan tubuh kita juga akan menjadi sehat,” jelas Eddy.
“Sedangkan untuk detox herbal, adalah detox dengan menggunakan ramuan herbal, yang fungsinya untuk memulihkan tubuh yang mengandung toksin. detox jenis ini bisa menyembuhkan berbagai penyakit, seperti rematik, asam urat, diabetes, kolesterol, pelangsingan tubuh, dan beberapa penyakit lainnya,” lanjut Eddy.
Selain dari segi fungsinya, detoxion dan detox herbal juga berbeda dalam jangka waktu penggunanya. Jika detox ion dilakukan hingga 6 kali dengan jangka waktu 2 hari sekali, maka herbal ion harus dilakukan sebanyak 10 kali dengan penggunaan yang lebih longgar.
“Kalau herbal ion bisa dilakukan 3 kali sehari, karena fungsinya untuk memulihkan tadi. Sedangkan detox ion hanya 2 hari sekali, karena sifatnya yang mengeluarkan toksin tadi. Terutama lagi detox ion dilakukan hingga 6 kali dengan jangka waktu 2 hari sekali, maka herbal ion harus dilakukan sebanyak 10 kali dengan penggunaan yang lebih longgar.
“Kalau herbal ion bisa dilakukan 3 kali sehari, karena fungsinya untuk memulihkan tadi. Sedangkan detox ion hanya 2 hari sekali, karena sifatnya yang mengeluarkan toksin tadi. Terutama lagi detox ion mengandung elektromeganetis yang tidak bisa dilakukan sesering mungkin,” urai Eddy.
Pada detoksifikasi ion misalnya, dapat diketahui jenis toksin apa yang dikandung dalam tubuh, dengan proses terapi detox ion. “Kita dapat mengetahui kandungan toksin dalam, setelah 30 menit melakukan terapi. Hal tersebut diketahui dari perubahan warna air rendaman kaki,” ujar Eddy.

Proses detoksifikasi
Proses detoksifikasi ion sendiri sangatlah mudah. Para pengguna terapi hanya perlu merendam kakinya dalam sebuah alat detoksifikasi yang berupa bak kecil yang diisi dengan air. Rendaman air itu kemudian akan diberi larutan garam (untuk mengikat gelombang elektromagnetis) untuk pemakai terapi detox herbal, maka rendaman air itu diberi campuran ramuan herbal.

Proses detox hanya memakan waktu selama 30 menit, dan para pelakunya akan mengetahui hasil dari endapan toksin dalam tubuh dengan perubahan warna air. Sementara untuk herbal detox tak akan terdapat perubahan warna air, melainkan hanyalah keluarnya keringat setelah proses detox.
“Biasanya orang yang selesai melakukan terapi detox ion, akan merasakan lapar dan haus. Karena telah terjadi proses pengeluaran,” ujar Eddy.

Harga terjangkau
Mungkin sebelumnya Anda merasa bahwa terapi detox memerlukan biaya tinggi karena harga barangnya memang mahal. Tapi sekarang Anda bisa merasa lega karena dengan hanya biaya Rp. 50 ribu Anda bisa melakukan satu kali terapi detox ion ataupun detox herbal.

“Untuk hari-hari tertentu seperti Jumat, Sabtu dan Minggu, kami memberikan layanan spesial dengan memberikan tambahan layanan spesial dengan memberikan tambahan layanan refleksi dan erapi shoulder (punggung) dengan harga satu paket tadi,” ujar Eddy yang saat ini telah memiliki kios di KTC (Kelapa Gading Trade Center) dan Spotmall ini.
Bahkan, Eddy pun membuka peluang bagi para peminat detox untuk menjadi agen khususnya, yang akan mendapatkan peluang bisnis dengan pelayanan dan harga yang spesial juga. Dengan usaha jenis ini, selain memberikan kesehatan pada orang lain, Anda pun bisa memperoleh peluang untuk menambah kocek.
Selain menyediakan terapi detox pengusaha yang dulu bekerja pada perusahaan komputer ternama ini, juga menyediakan beragam alat kesehatan lain yang ditawarkan dengan harga bervariasi, mulai dari Rp 12 ribu hingga jutaan rupiah. Produk yang dipasarkan kepada orang perorangan dan juga kepada rumah sakit ini diimpor langsung oleh Eddy dari Korea.

Uraian hasil warna setelah perawatan
Setelah 30 menit pasien melakukan dapat detoksifikasi ion, akan terdapat perubahan warna dari air bekas rendaman kaki para pemakai terapi. Setiap orang akan menunjukkan warna yang berbeda-beda. Warna tersebut, akan mengindikasikan dari organ mana toksin yang diambil.


Kuning kehijauan
Toksin yang berasal dari ginjal, kandung kencing, air kencing, kelenjar pundit kencing wanita.


Orange
Toksin yang berasal dari persendian


Cokelat
Toksin yang berasal dari hati (lever), tembakau, dan sisa-sisa sel


Hitam
Toksin yang berasal dari hati (lever), tembakau dan sisa-sisa sel


Hijau gelap
Toksin yang berasal dari pundi empedu


Buih/busa putih
Lendir dari kelenjar limfa


Partikel putih seperti keju
Lemak


Bintik-bintik hitam
Logam berat


Lapisan atas merah
Berasal dari darah beku

Mereka yang dilarang menggunakan terapi detox ion
  • Mereka yang menjalani bedah jantung
  • Pengguna obat jantung
  • Pemakai implan/alat-alat elektro magnetis
  • Pemakai pin tulang/logam dalam tubuh
  • Usia di bawah 5 tahun
  • Orang yang memiliki luka di kaki
  • Wanita hamil dan menyusui
  • Pengidap kanker, leukemia, hipoglekimia (kekurangan gula dalam tubuh)
  • Pemakai transplantasi organ tubuh
  • Pengidap darah rendah dilarang melakukan detox jika keadaan perut kosong.
  • Dilarang menggunakan alat-alat elektronik seperti HP, laptop, dsb saat melakukan detox, demi mencegah kerusakan.

No comments:

Post a Comment